Jangan hidup dalam kefasikan merupakan nasehat dan peringatan peazmur supaya orang-orang percaya tidak hidup dalam kefasikan dan kejahatan. Kehidupan orang fasik seperti sekam yang ditiup oleh angin, mereka berada dalam penghakiman dan juga hukuman Allah.
Kitab Mazmur 1:1-6 memberikan nasehat dan juga peringatan supaya anak-anak Tuhan tidak hidup dalam kefasikan. Mereka juga dilarang untuk mendengarkan nasehat atau pun mengikuti jalan hidup orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Kebenaran dan takut akan Tuhan tidak ada dalam hati mereka, yang ada hanyalah kefasikan dan juga kejahatan.
Orang fasik dalam Kitab perjanjian Lama sering ditunjukkan kepada bangsa-bangsa di luar Israel. Mereka adalah bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah dan kebenaran. Mereka juga tidak bersunat dan hidup dengan ritual keagamaan kuno, yaitu menyembah berhala.
Jangan hidup dalam kefasikan
Penyembahan berhala dan tindak kejahatan orang-orang fasik sering dijelaskan dalam Taurat Musa, Amsal dan Mazmur serta Kitab Para Nabi. Dalam Taurat Musa dijelaskan ketika keturunan manusia semakin jahat (Kej. 6), menara Babel (Kej.11) dan jiga kisah Sodom dan Gomora (Kej. 19).
Ketika bangsa Israel hendak memasuki tanah Kanaan, terlebih dahulu Allah mengadakan perjanjian Sinai dengan bangsa Israel melalui perantara Musa. Tujuan dari perjanjian itu adalah supaya Israel hidup menurut Taurat Tuhan dan tidak hidup seperti orang-orang fasik (bangsa Kanaan).
Penulis Mazmur pasal 1:1-6 memiliki alasan untuk memberikan peringatan supaya jangan hidup menurut naehat dan jalan orang fasik. Bahkan ahkan pemazmur melarang orang Israel untuk mendengarkan nasehat mereka.
Hal ini tentu memiliki latar belakang historis dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sejarah bangsa Israel. Terutama pada waktu keluarnya Istrael dari Mesir dan sampai menempati tanah Perjanjian. Ada banyak banyak hukuman dan juga berkat dalam sejarah bangsa itu.
Berkat apabila mereka hidup menurut Taurat Tuhan dan merenungkannya siang dan malam. Sedangkan hukuman dan kutuk apabila mereka melanggar Taurat itu. Dalam sejarahnya, bangsa Israel selalu jatuh dan terpengaruh dengan kehidupan dari orang-orang fasik yang ada disekeling mereka.
Pada zaman Musa, Hakim-Hakim dan zaman kerajaan Israel, berulangkali Israel hidup seperti orang fasik. israel berulangkali mereka jatuh kepada penyembahan berhala dan melawan Allah.
Bahkan berulangkali juga mereka menganiaya nabi yang di utus Allah sendiri untuk menegur dan memberikan nasehat kepada mereka. Jalan hidup orang fasik adalah menuju kepada kebinasaan, demikianlah Alkitabmenuliskan.
Tidak jarang Allah menghukum dan membunuh orang-orang Israel yang melakukan penyembahan berhala.
Untuk masuk dalam ibadah yang kudus dan yang benar, maka seseorang harus hidup menurut Taurat dan jalan-jalan Tuhan dan bukan mengikuti jalan orang fasik.
Jangan mengikuti nasehat mereka
Mazmur pasal 1 memberikan nasehat dan juga peringatan yang tajam mengenai larangan untuk tidak mengikuti jalan orang fasik. Bahkan juga menegaskan untuk tidak mendengar nasehat mereka.
Mengapa hal ini dilarang? Dalam kehidupan praktis seringkali anak-anak Tuhan mudah berkompromi dengan dosa. Orang yang berada dalam kumpulan orang fasik tentu akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sikap dan perilaku. terutama keputusan-keputusan yang diambil.
Bahkan lebih dari itu, mereka dapat terlibat dalam kebiasaan-kebiasaan atau perbuatan-perbuatan dosa orang fasik.
Oleh sebab itu, Mazmur pasal 1:1-6 memberikan peringatan supaya jangan sampai umat Tuhan berada dalam kumpulan orang fasik. Karena akan memberikan dampak dan pengaruh yang tidak baik. Lalu bagaimana dengan kehidupan orang-orang kristen saat ini?
Yuk mari kita amat-amati kehidupan kita sehari-hari supaya kita hidup menurut Taurat Tuhan, dan yang merenungkannya siang dan malam. Banyak anak-anak Tuhan yang terkadang hidup seperti orang fasik.
Mereka melakukan perbuatan jahat, suka kepada perselisihan, pertengkaran dan sengaja melakukan korupsi atau pembunuhan. Akhir-akhir ini banyak kasus yang terjadi dan mirip dengan tindakan yang seperti ini.
Banyak orang yang mengeraskan hati dan hidup dalam perbuatan dosa dan banyak orang yang menikmati kehidupan yang seperti ini. Bukankah ini jalan hidup orang fasik? Mengapa ada anak-anak Tuhan yang juga hidup dan menikmati perbuatan-perbuatan dosa itu?
Jalan orang fasik akan mencondongkan iman kita
Peringatan supaya jangan hidup dalam kefasikan atau jalan orang fasik yang selanjutnya adalah kehidupan orang fasik akan mencondongkan iman orang percaya. Mereka akan berkomproni dan menikmati perbuatan-perbuatan dosa.
Hal ini sangat berlawanan dengan kehendak Allah sendiri. Pemazmur menyebutkan bahwa orang benar menyukai Taurat Tuhan dan merenungkannya siang dan malam.
Jalan-jalan hidup orang benar akan dibuat berhasil dan mereka akan diberkati secara berlimpah-limpah. Namun jalan hidup orang fasik menuju kepada kebinasaan. Pembuangan bangsa Israel ke Babel adalah sebagai petunjuk dan juga peringatan bagi orang-orang yang tidak menyukai Taurat Tuhan.
Bagaimana akhir dari kehidupan mereka? Bukankh Israel melakukan dosa dan dibuang ke Babel oleh Allah? Berulangkali Alllah menjelaskan bahwa Ia sendiri akan menentang dan melawan umat-Nya, yaitu apabila mereka hidup dalam kefasikan. Dalam banyak kasus, Alkitab sudah membuktikan dan menuliskannya.
Oleh sebab itu, sebagai anak-anak Tuhan yang sudah diselamatkan dan dimerdekakan dari dosa, sudah selayaknya kita hidup dalam kebenaran.
Mari kita memeriksa dan mengamat-amati jalan hidup kita saat ini sudahkah kita hidup dijalan orang benar. Apakah kita menyukai Taurat Tuhan dan merenungkannya siang dan malam? Atau justru sebaliknya, kita hidup dalam kefasikan.