Konsep penebusan kitab Ruth memiliki makna jauh kedepan, bagaimana Boas menjadi wakil untuk menebus dan menegakan pusaka Elimelekh yang meninggal melalui keturunannya dari Ruth. Dalam penebusan ini Boas harus menikahi Ruth supaya melalui anak-anaknya nama Elimelekh kembali ditegakan.
Penulis kitab tidak diketahui, namun Matthew Henry menyebutkan bahwa Samuel sangat dimungkinkan sebagai penulisnya.
Kitab ini tidak menjelaskan tentang peribadatan, perang atau penyembahan berhala. Namun kisah di dalamnya ingin menyampaikan pesan yang jelas mengenai keluarga yang meninggalkan Israel karena kekuatiran.
Konsep penebusan kitab Ruth
Konsep penebusan kitab Ruth diawali dari sebuah keluarga yang meninggalkan Israel untuk mendapatkan keberuntungan dinegeri Moab. Kisah ini dijelaskan secara detail di dalam kitab Ruth sendiri, sehingga membutuhkan analisis untuk memahami maksud dari penulisan kitab ini.
Memahami pesan kitab Ruth juga sangatlah penting untuk memandang jauh kedepan mengenai penebusan dan keselamatan bagi bangsa-bangsa pada zaman itu. Bagaimana Allah selalu menerima orang-orang yang datang meskipun mereka bukan berasal dari keturunan Abraham.
Misalnya peristiwa Rahab yang percaya kepada Allah Israel, ketika para pengintai yang diutus Yosua untuk menyusup dan memata-matai kota Yerikho. Pada prinsipnya, Allah mengehendaki keselamatan bagi seluru bangsa melalui umat pilihan-Nya.
Kisah mengenai keluarga Elimelekh dan iman Ruth sangat menarik sekali, karena pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam kitab ini memberikan pengharapan. Sesuai dengan tema utama dari kitab ini, yaitu kasih yang menebus.
Konsep penebusan: berawal dari kisah Elimelekh dan Naomi
Ada keluarga yang berasal dari Betlehem-Yehuda yaitu Elimelekh dan Naomi. Mereka bersama anak-anaknya meninggalkan negeri Israel dan menetap di daerah Moab sebagai orang asing. Tanah Perjanjian sebenarnya adalah daerah yang kaya, karena disebut sebagai daerah yang berlimpah susu dan madu.
Pada zaman Hakim-Hakim ternyata tidaklah demikian, mereka menanam tetapi tidak pernah menuai. Ada penyebab mengapa hal ini terjadi, yaitu angkatan baru setelah zaman Yosua dan tua-tua Israel tidak hidup menurut hukum Allah.
Akibatnya, Allah menghukum Israel dengan menggunakan bangsa-bangsa sekitar untuk menindas mereka.
Peristiwa ini menyebabkan kelaparan di seluruh wilayah mereka, Elimelekh dan Naomi meninggalkan Betlehem dan mengadu nasib di negeri Moab karena ada masa-masa sulit di wilayah mereka.
Keluarga ini sepakat untuk mengadu nasib dan berjuang di tanah Moab, mereka berpikir ada sebuah harapan untuk merubah nasib.
Menikahkan anaknya dengan bangsa lain
Elimelekh dan Naomi sebenarnya sudah meragukan pemeliharaan dan pertolongan Allah, kekhawatiran membuat mereka meninggalkan Betlehem-Yehuda.
Kesalahan selanjutnya adalah mereka menikahkan anaknya denga perempuan asing. Allah melarang Israel untuk kawin campur dengan orang-orang yang menyembah berhala sesuai dengan hukum dalam kitab Musa.
Alasannya adalah supaya mereka tidak condong kepada allah bangsa-bangsa yang menyembah berhala. Mengambil isteri dari orang-orang Moab adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan kitab Taurat Musa, sehinga kehidupan Elimelek dan Naomi tidak berhasil.
Kisah selanjutnya Naomi kehilangan suami dan anak-anaknya di negeri orang asing, bukan kebahagiaan yang ia dapatkan, melainkan kesesakan dan penderitaan. Ia pergi dengan keluarga dan pulang dengan tangan yang hampa.
Keadaan tersebut begitu memilukan bagi Naomi, sehingga ketika didengar bahwa Allah memelihara umat-Nya, ia memutuskan kembali. Meskipun demikian, ia mendapatkan penghiburan karena menantunya Ruth menyatakan imannya dan ikut bersama-sama Naomi kembali ke Yehuda.
Iman Ruth kepada Allah
Meskipun Naomi dan keluarga melakukan beberapa kesalahan dalam hidupnya, kesetiaannya kepada Allah juga tidak diragukan. Keteladan Elimelekh dan Naomi dalam berperilaku dan beribadah telah memberikan dampak kepada Ruth.
Ketika mereka berjalan dan hendak pulang ke tanah Yehuda, Naomi menyuruh menantunya Orpa dan Ruth pulang kerumah keluarga mereka. Hal ini sangat wajar karena Naomi tinggal seorang diri, sedangkan menantunya masih muda.
Ada yang menarik kisah ini, orpa pada akhirnya kembali kerumah orang tuanya. Sedangkan Ruth justru menyatakan imannya kepada Allah dengan sungguh-sungguh. Alkitab.sabda.org menuliskan bahwa “bangsamu bangsaku dan Allahmu adalah Allahku” (Ruth. 1:16).
Ini adalah penghiburan bagi Naomi dan iman Ruth kepada Allah telah membuat dirinya mendapat kasih karunia dari Allah.
Pertobatan dan iman Ruth membawa kepada rencana Allah yang besar bagi manusia dan dunia ini. Hal ini juga menyatakan bahwa keselamatan kepada bangsa-bangsa lain semakin sangat jelas. Karena Ruth sendiri adalah perempuan Moab yang bukan berasal keturunan Abraham.
Cerita utama dalam kitab Ruth adalah dirinya sendiri, ia mendapat kasih karunia untuk percaya dan terlibat dalam rencana Allah jauh ke depan. Pada akhirnya, Ruth menikah dan menjadi isteri Boas.
Dari keturunannya, lahirnya raja Daud orang yang sangat dikasihi Allah. Dan keturunan Daud selanjutnya melahirkan Mesias Sang Juruselamat manusia.
Kasih yang menebus
Tema mengenai “kasih yang menebus” dalam kitab ini menjadi pesan utama dan gambaran di masa depan mengenai penebusan Kristus terhadap dosa manusia. Penebusan dalam konteks kitab Ruth adalah Boas menebus tanah Elimelekh yang sudah meninggal.
Dalam penebusan ini, Boas diharuskan untuk menikahi Ruth, karena penebsuan bukan hanya kepada benda, tetapi juga kepada orang.
Melalui perundingan dan beberapa saksi, maka Boas menebus tanah itu dan menikahi Ruth. Boas sebagai penebus menegakan kembali nama Elimelekh melalui anak-anak Ruth nantinya.
Kesimpulan
Peristiwa penebusan ini atau konsep penebusan ini juga dapat diartikan bahwa generasi Elimelekh tidak terputus atau hilang, karena sudah ditegakkan kembali melalui penebusan tersebut. Penebusan juga dapat diartikan sebagai wujud kasih pemeliharaan Allah kepada umat-Nya.
Apabila memahami pesan utama dari kitab Ruth, maka jelaslah bahwa peristiwa ini dapat menjadi gambaran mengenai penebusan Kristus kepada dosa manusia.
Penebusan Kristus jauh lebih besar dari kisah penebusan Boas, karena Kristus bukan saja menebus, tetapi menjaga dan memelihara kehidupan umat-Nya.