Pendidikan anak di dalam keluarga bertujuan untuk menanamkan dan membentuk akhlak yang mulia sehingga mereka memiliki budi pekerti yang baik. Walaupun pendidikan anak itu penting, namun ada saja orang tua yang kurang memberikan perhatian yang khusus kepada anak.
Hal ini bukanlah tanpa alasan, karena orang tua terkadang sibuk dengan pekerjaan sepanjang hari. Waktu yang terbatas dalam mendidik anak memberikan dampak yang serius kepada kehidupan mereka dimasa depan.
Dampaknya memang sangat bervariatif, tergantung dengan faktor pendidikan yang lain. Oleh sebab itu, pendidikan anak seharusnya menjadi tanggung ajwab utama dari orang tua sendiri. Apabila mereka tidak memiliki waktu, maka pendidikan anak sejak dini tidak akan berjalan efektif.
Pendidikan anak
Pendidikan anak yang pertama dan terutama terjadi dan dilakukan di dalam keluarga itu sendiri. Mendidik anak bukanlah tanggung jawab guru atau lembaga pendidikan, melainkan tanggung jawab penuh dari keluarga.
Hal ini seringkali tidak disadari oleh oleh orang tua sendiri, terkadang mereka justru menyerahkan pendidikan itu kepada guru-guru di sekolah. Ada sebagian orang tua yang memiliki kebiasaan seperti ini. Padahal, pendidikan yang pertama dan utama adalah di dalam keluarga itu sendiri.
Budi pekerti dan akhlak yang baik selalu berasal dari didikan orang tua itu sendiri. Banyaknya kasus kenakalan remaja tentu menimbulkan banyak pertanyaan, apa yang sedang terjadi dengan keluarga-keluarga di Indonesia?
Tentu hal ini hanyalah sebagian saja, namun sangatlah penting untuk mengingatkan kembali peran dan tanggung jawab utama keluarga. Seringkali mendidik aak juga menjadi sebuah persoalan, ini tugas seorang ayah atau ibu?
Artikel ini bertujuan untuk mengingatkan kembali mengenai tugas dan tangung jawab utama keluarga untuk mendidik anak dengan maksimal.
Mendidik anak: tugas ayah atau ibu?
Pada umumnya pertengkaran terjadi dalam mendidik anak karena orang tua sibuk dalam bekerja. Kesibukan tersebut membuat mereka saling bergantung dan mempercayakan pendidikan tersebut kepada pasangan masing-masing.
Karena tidak memiliki komunikasi yang baik, keluarga tidak bisa memberikan perhatian dan pengawasan yang baik kepada anak. Apabila anak melakukan kesalahan atau kenakalan, makka orang tua sering saling mempersalahkan.
Sikap dan kebiasaan seperti ini memang bukanlah sikap yang baik dalam membangun sebuah keluarga. seharusnya ketika mereka sepakat untuk memiliki anak, maka mereka haruslah bertanggung jawab bersama dalam membesarkan dan mendidik mereka.
Komitmen bersama
Tidak ada yang ideal dalam membangun sebuah keluarga, namun ayah dan ibu bisa bekerjasama untuk menjadi orang tua yang baik. Ini harus menjai kesepahaman ketika masing-masing pasangan menikah dan ingin memiliki anak.
Suami-isteri jangan hanya membuat anak saja, tetapi uga bertanggung jawab dalam membesarkan, mendidik dan menyekolahkan mereka. Ada banyak anak-anak yang masih dalam usia remaja kehilangan masa depan dan pendidikan karena orang tua yang tidak bertanggung jawab.
Hal seperti ini harusnya sudah tidak terjadi lagi, karena masa depan bangsa ini berada pada masing-masing keluarga. Apabila anak-anak mereka memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik dan mendapat pendidikan yang baik, maka mereka akan bertumbuh dewasa menjadi orang yang baik.
Oleh sebab itu, jangan pernah mengabaikan pendidikan anak di dalam keluarga. Siapapun anda jika menikah dan memiliki anak, maka bertanggung jawablah dengan sungguh-sungguh. Anak adalah karunia dari Tuhan, ada banyak orang yang merindukkan anak tetapi tidak bisa mngandung.