Pengangkatan Henokh dan Elia dalam Perjanjian Lama memberikan dasar teologis mengenai pengangkatan dalam Perjanjian Baru yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Pengakatan ini juga memberikan arti penting bagi Israel supaya mereka hidup saleh dan bergaul dengan Allah.
Selain itu, peristiwa ini menjadi dasar teologis bagi gereja masa kini mengenai peristiwa pengangkatan pada akhir zaman. Tuhan Yesus memberikan pengajan dan nasehat kepada orang-orang percaya supaya berjaga-jaga dan mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Anak Manusia.
Tidak ada yang tahu mengenai kedatangan-Nya, jika ada dua orang pergi keladang maka seorang akan diangkat dan seorang ditinggalkan (Mat. 24: 40).
Apabila ada dua perempuan sedang memutar batu kilangan, maka seorang akan dibawa dan seorang akan ditinggalkan (Mat. 24:41). Oleh sebab itu, pengangkatan (rapture) dalam Perjanjian Baru tidak diragukan lagi, bahwa hanya orang-orang benar dan saleh yang akan diangkat oleh Tuhan Yesus.
Pengangkatan Henokh dan Elia
Mengapa Henokh terangkat ke sorga? Pengangkatan Henokh ke sorga didasarkan pada karya dan rencana Allah yang jauh ke depan, pengakatan ini menjadi contoh dan gambaran yang sebenarnya mengenai pengangkatan pada masa kedatangan Kristus.
Kedatangan Tuhan Yesus di awan-awan adalah untuk menyongsong dan menjemput (rapture: pengangkatan) orang-orang percaya setia kepada-Nya. Ia menyuruh malaikat-malaikat-Nya untuk mengumpulkan orang-orang saleh atau pilihan dari keempat penjuru bumi, yaitu Timur, Barat, Utara dan Selatan (Mat. 24:30-31).
Dengan demikian, peristiwa pengangkatan Henokh dan Elia menjadi pengajaran awal kepada umat supaya hidup benar sesuai dengan hukum-hukum dan Taurat-Nya.
Pengangkatan Henokh
Pengangkatan Henokh disebebkan oleh kehidupannya yang saleh dan beberapa tindakannya tindakannya yang berani melawan dosa. Ada tiga hal penting yang disampaikan Alkitab mengenai Henokh: pertama, bergaul dengan Allah; kedua, berani mengecam ketidaksalehan; ketiga, Henokh berkenan kepada Allah.
Pertama, bergaul dengan Allah (Kej. 5: 22, 24)
Kitab Kejadian memberikan penjelasan dengan menyebutkan bahwa Henokh takut kepada Alah, ia hidup dengan kesalehan dan juga kesetiaan kepada firman-Nya. Hidup benar dan saleh memiliki banyak tantangannya, apalagi lingkungan sekitar yang tidak mendukung.
Kejadian pasal 5 merupakan masa-masa dimana manusia sudah semakin jahat dan hidup dengan segala kejahatannya. Dan kejahatan manusia berada pada puncaknya pada zaman Nuh, Henokh tidak lagi melihat penghukuman manusia melalui air bah karena sudah diangkat ke sorga.
Kedua, berani mengecam ketidaksalehan (Yud. 1:14-16)
Yudas menuliskan dan juga menjelaskan bagaimana Henokh mengecam kehidupan orang-orang fasik yang hidupnya penuh dengan kefasikan dan nista yang diucapkan kepada Tuhan. orang-orang fasik hidup dan dikuasai oleh hawa nafsu.
Mereka menggerutu, banyak mengeluh, tidak mengucap syukur, dengan mulutnya mengeluarkan perkataan-perkataan yang jahat serta suka menjilat demi mendapatkan keuntungan. Hidup ditengah-tengah angkatan bangsa yang jahat tentu bukan persoalan yang mudah.
Meskipun demikian, Henokh membuktikan kemunian imannya kepada Allah. Ia hidup dengan benar dan berani mengecam perilaku dan prbuatan-perbuatan fasik yang tidak sesuai dengan firman-Nya. Biasanya, ada banyak orang yang mencari aman dan tidak berani menegur perbuatan dosa orang lain.
Ketiga, berkenan kepada Allah (Ibr. 11:5)
Kehidupan Henokh menjadi contoh dan teladan bagi kehidupan orang-orang disekitarnya, termasuk keluarga dan anak-anaknya. Kitab Ibrani menyebut bahwa karena iman maka Henokh terangkat ke sorga, supaya ia tidak mengalami kematian.
Tanpa iman tidak mungkin seseorang dibenarkan oleh Allah, karena dengan iman mereka percaya dan dengan iman mereka juga setia kepada Allah. Kareman iman dan kesetiaannya, apa yang dilakukan dan diperbuat oleh Henokh adalah kebaikan.
Imannya membuat ia percaya kepada janji dan kesetiaan Allah, dengan iman juga ia mempercayakan hidupnya kepada-Nya. Kesalehan, kebenaran dan imannya membuat Henokh menjadi orang yang berkenan kepada Allah.
Pengangkatan Elia
Pengangkatan Elia dijelaskan dalam alkitab.sabda.org 2 Raja-Raja 2:11, ketika mereka sedang berjalan tiba-tiba datanglah kereta kuda berapi membawa Elia ke sorga. Elia tidak mengalami kematian sama halnya dengan Henokh.
Peristiwa pengangkatan ini menjadi meterai bagi orang-orang setia dalam panggilan pelayanan dan hidup benar dihadapan Allah. Henokh dan Elia mendapat penghormatan dan upah atas segala perbuatan dan kesetiaannya kepada Allah.
Sampai pada akhir kehidupannya di dunia, mereka tetap hidup terhormat dengan menjaga kekudusan sesuai dengan Taurat-Nya. Mereka menetang dan melawan dosa, kebenaran selalu dinyatakan kepada orang-orang yang ada disekitarnya.
Peristiwa ini memang tidak pernah terpikirkan dan kelihatannya sangat dramatis, mereka menjaga kehormatan Allah dengan tidak berbuat dosa sampai mereka kembali kepada Allah.
Sampai pada akhirnya, mereka berdua mendapat tempat yang istimewa dan tidak mengalami kematian, mereka di angkat ke sorga dengan penuh penghormatan.
Kesimpulan Pengangkatan henokh dan Elia
Pengangkatan henokh dan Elia menjadi dasar teologis bagi Israel dan gereja pada masa kini, karena akan tiba waktunya umat Allah juga akan mengalami hal yang sama. Orang-orang percaya yang hidup dengan setia seperti Henokh dan Elia akan mengalami pengangkatan ketika Yesus datang kembali.
Kiranya setiap orang umat Allah terus hidup dengan kekudusan dan setia sampai akhir, sehingga ketika waktunya tiba kita didapati tidak bercela dan berdosa. Kiranya pimpinan Roh Kudus selalu memelihara kehidupan umat Allah hari ini sampai Yesus kristus datang kali kedua.