Peduli terhadap sesama dapatlah dilakukan dengan tindakan-tindakan yang sederhana, misalnya dengan berbagi makanan ataupun saling menghargai. Jika tidak dapat melakukan sesuatu hal yang dapat menolong sesama, setidaknya tidak menyakiti melalui ucapan-ucapan yang tidak berguna.
Saling menolong, saling berbagi, dan saling menghormati satu dengan yang lainnya adalah budaya yang diwariskan dari nenek moyang kita secara turun-temurun. Sehingga budaya saling peduli terhadap sesama sudah melekat dan menjadi kebiasaan di dalam kehidupan bermasyarakat.
Hal ini terlihat dari aktivitas masyarakat yang saling bergotong-royong dan saling membantu. Apabila ada oknum yang tidak peduli dengan lingkungan masyarakatnya akan terlihat aneh, dan biasanya akan menjadi pembicaraan di masyarakat setempat.
Peduli terhadap sesama
Ada begitu banyak pertanyaan mengenai hal ini, mungkin pertanyaan utamanya seperti ini. Mengapa kita harus peduli terhadap sesama atau orang lain? Pertanyaan ini sering menjadi alasan bagi beberapa orang untuk tidak peduli terhadap orang lain.
Tentulah dalam menyikapi hal ini setiap orang memiliki pendapat yang berbeda-beda. Mungkin jika dikumpulkan jawaban dari 100 orang, maka akan mendapat 100 jawaban yang berbeda-beda pula.
Tentulah hal ini tidak dapat disalahkan, karena setiap orang memiliki kebenarannya sendiri. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman spritual dan juga pengalaman hidupnya.
Namun nampaklah bahwa setiap orang memiliki kebenaran yang hakiki di dalam hati nuraninya. Mereka mempercayai dan juga menyakini bahwa saling menolong adalah perilaku yang baik dan sudah sepatutnya untuk dilakukan.
Berbuat baik bukanlah paksaan
Perlu diingat bahwa berbuat baik melalui kepedulian terhadap orang lain bukanlah paksaan, setiap orang melakukannya dengan kerelaan hati dan ketulusan. Apabila engkau benar-benar peduli dan ingin membantu orang lain, maka otomatis itu terwujud melalui perbuatan yang nyata.
Demikian juga sebaliknya, orang-orang yang tidak peduli tentu tidak akan melakukan perbuatan secara nyata untuk membantu orang lain. Jadi, sangatlah jelas bahwa berbuat baik kepada orang lain merupakan wujud dari kebenaran yang diyakini di dalam hati nuraninya.
Misalnya sering ditemukan orang-orang yang tidak peduli dengan lingkungan masyarakat di sekitarnya. Tentulah orang-orang seperti ini ada dapat ditemukan. Oleh sebab itu, perbuatan baik yang dilakukan untuk menolong orang lain adalah wujud dari kepeduliaannya.
Misalnya dalam kepercayaan jawa, apabila melalukan perbuatan baik maka seseorang tersebut juga akan mendapatkan balasan yang baik. Hal ini seperti hukum sebab-akibat, apapun yang dilakukannya maka suatu saat itu akan kembali kepada dirinya sendiri.
Jika tidak pernah membantu orang lain, setidaknya jangan menyakiti
Seringkali ditemukan bahwa banyak orang-orang yang tidak menunjukkan kepedulian terhadap sesama tetapi justru banyak mengucapkan kata-kata yang kurang baik. Misalnya ada sumbangan di RT untuk membantu para janda dan yatim piatu dalam rangka memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus.
Adakalanya masih ada warga yang tidak memberi sumbangan tetapi masih mengucapkan kata-kata yang tidak tepat atau “nyinyir.” Hal semacam ini harusnya tidaklah terjadi, karena tujuannya untuk membantu dan menolong sesama warga yang kurang mampu di tingkat RT.
Oleh sebab itu, sebagai masyarakat yang dibesarkan dalam budaya yang memegang norma-norma yang baik, maka saling menolong menjadi ciri dalam kehidupan sosial. Bahkan di dalam pendidikan, berbagai agama mengajarkan hal yang sama, yaitu saling menolong dan saling peduli.