Membangun kasih persaudaran dalam keluarga dan dengan sesama adalah ajaran Alkitab, Firman-Nya mengajarkan supaya manusia saling mengasihi. Walaupun mengasihi sesama adalah perintah, namun Alkitab juga menuliskan kisah tentang Esau dan Yakub yang gagal membangun hubungan persaudaran.
Berawal dari hak kesulungan dan doa berkat seorang Ayah untuk anak-anaknya. Dalam tradisi bapak-bapak leluhur, doa berkat menjadi sesuatu yang paling penting pada waktu itu. Hal inilah yang membuat Yakub berinisiatif membeli hak kesulungan Esau dengan semangkuk sup kacang merah.
karena Ishak sudah lanjut umur dan pandangannya sudah mulai kabur, maka Yakub pun berpura-pura menjadi Esau supaya mendapatkan berkat kesulungan melalui ayahnya.
Hal inilah yang membuat Esau marah dan ingin membunuh adiknya Yakub, kisah ini menjadi sebuah pembelajaran yang penting bagi keluarga-keluarga kristen masa kini. Orang tua haruslah mendidik anak dengan benar, tanpa membeda-bedakan serta mengajarkan untuk saling mengasihi.
Membangun kasih persaudaran
Membangun kasih persaudaran memang bukan perkara yang mudah, karena menyangkut banyak hal. Banyakjuga dijumpai saudara sekandung yang bermusuhan atau saling membunuh karena saling berebut harta warisan orang tua.
Ada juga yang bermusuhan dengan tetangga dan sesama karena masalah keuangan, pekerjaan atau pun masalah yang lainnya. Artinya begitu banyak tantangan dan hambatan untuk bisa saling membangun kasih di antara keluarga dan sesama.
Hal inilah yang perlu menjadi perenungan dan pembelajaran kita hari ini, yaitu mempraktekkan perintah untuk saling membangun kasih persaudaran kepada sesama.
Esau dan Yakub berpisah dalam waktu yang lama
Esau yang marah dan terkendali membuat Yakub ketakutan dan melarikan diri ke rumah Laban pamannya di Padan-Aram. Hal ini dilakukan supaya Yakub selamat, karena Esau menaruh dendam dan ingin membunuhnya (Kej. 27:41).
Kebencian dan dendam membuat kedua saudara ini berpisah dalam waktunya yang lama. Yakub mengambil isteri dari anak-anak Laban, sedangkan Esau mengambil isteri dari orang Kanaan yang memang tidak disukai oleh Ishak dan ibunya Ribka.
Ada begitu banyak persoalan yang terkadang membuat ikatan persaudaraan menjadi terputus, kasus Esau dan Yakub menjadi sebuah contoh yang nyata.
Hal disebabkan juga oleh orang tua, yang kadang pilih kasih kepada anak. Namun beruntung Esau tidak sempat membunuh Yakub, karena ia melarikan diri kerumah pamannya sampai ia menikah dan mempunyai anak.
Yakub kembali ke Kanaan
Alllah memberkati Yakub sebagai penggembala ternak milik Laban pamannya. Bahkan ternak yang di miliki ole Laban bertambah dan berlipat-lipat banyaknya. Hal ini bukan tanpa alasan, karena Yakub mendapat penyertaan dan kasih dari Allah.
Ia jatuh cinta kepada Rachel dan bekerja selam 7 tahun lamanya untuk mendapatkannya, namun setelah genap waktunya ia ditipu oleh pamannya. Ternyata bukn Rachel yang diberikan tetapi Lea, maka Yakub bekerja lagi selama 7 tahun untuk mendapatkan Rachel.
Mungkin Allah juga ingin mengajar dan mengingatkan Yakub supaya ia tidak menipu lagi. Setiap proses Yakub lewati dengan terus setia dan taat kepada Allah. Yakub datang ke rumah pamannya dengan tidak membawa apa-apa, tetapi ia kembali dengan diberkati secara berlimpah-limpah.
Pendamaian Esau dengan Yakub
Kisah pertemuan Yakub dengan Esau dijelaskan dalam Kejadian 33:1-20. Walapun sudah berpisah cukup lama, Yakub masih takut untuk bertemu dengan kakaknya Esau, bahkan ia takut dibunuh.
Hal terlihat dari keresahan dan doa Yakub kepada Allah dalam Kejadian 32:10-11, bagaimana ia berdoa supaya Allah melepaskannya dari tangan kakaknya Esau. Namun segala keresahan itu hilang ketika ia bertemu dengan kakaknya itu.
Kejadian 33:4 menjelaskan bahwa bahwa Esau berlari mendapatkan Yakub, lalu memeluk dan mencium adiknya. Bertangis-tangislah mereka berdua karena telah berpisah cukup lama, bahkan Esau sudah mengampuni dan memaafkan adiknya.
Perjumpaan yang membahagiakan dan sekaligus mengharukan, karena mereka kembali bersatu sebagai seorang saudara dan saling mengampuni. Kasih sebagai seorang saudara dipulihkan kembali, karena memang sudah seharusnya umat Alah hidup saling mengasihi.
Semoga kisah Esau dan Yakub dapat memberikan pelajaran yang kepada umat kristiani masa kini, supaya kita selalu hidup dan membangun kasih kepada siapapun juga.